Kamis, 25 Maret 2021

(belajar) Menerima

Saat ini aku benar-benar hilang arah. Tidak tau harus apa, bagaimana, jalan mana yang harus aku pilih. Sebenarnya aku masih ingin tetap bekerja, iya tentu saja. Tetapi, atau mungkin, aku harus melepaskan sesuatu yang berat supaya aku lebih ringan untuk melangkah.

Untuk sementara, tidak perlu banyak hal yang harus aku fikirkan, saat ini aku harus fokus untuk sembuh.

Aku ingat jelas mimpi itu. Oh iya sebelum memutuskan untuk berhenti, aku merasa sangat bingung, rasanya ingin menceritakan semua yang aku fikirkan dan yang aku khawatirkan. Lalu aku pergi mengambil air wudlu dan ku tunaikan sholat 2 roka'at. Benar-benar memohon petunjuk untuk jalan apa yang harus aku pilih.

Singkat cerita aku pergi tidur karena sore itu aku merasa sangat mengantuk, lalu aku bermimpi...

Di dalam mimpi aku pergi menuju office, aku berjalan dari area dan memakai klerk, di office aku bertemu SPV ku, rekan kerja ku, rekan kerja yang sudah resign, dan SPV ku yang satu lagi. Aku berniat untuk mengatakan kalau aku ingin mengundurkan diri, tapi sebelum aku mengatakan aku meminta ijin untuk sholat isya terlebih dahulu, lalu setelah itu aku bangun.

Awalnya aku tidak mengerti kenapa bermimpi seperti itu, dan anehnya lagi aku mengingatnya dengan jelas. Biasanya aku sering lupa kalau bermimpi, hehe oke skip

Dan setelah aku ingat-ingat lagi, oh iya apa ini petunjuk dari sholat istikharah ku tadi?

Masih merasa belum yakin, aku sholat lagi malamnya, esoknya dan esoknya. Tapi belum ada petunjuk yang jelas seperti hari pertama. Jadi aku memutuskan untuk memberanikan diri mengatakan tentang niatku mengundurkan diri ke SPV ku. Selagi mengumpulkan niat sambil lalu aku menulis surat pengunduran diri ku. Oh iya sebelum itu aku cerita ke Ibuku kalau aku mau berhenti alasannya supaya bisa fokus untuk sembuh, atau lebih tepatnya supaya kakiku tidak banyak bergerak atau melakukan aktivitas yang berlebihan. Alhamdulillah Ibuku mengerti.

Dan aku memberanikan diri, oke ini saatnya bilang jangan di tunda, Bismillah, aku tidak percaya mengetik ini.. "Bu, saya mengajukan untuk mengundurkan diri.." pesan ku terkirim. Tidak selang lama SPV ku membalas, "Sebentar, aku tanyakan ke HR Regional dulu.."  balasnya, dan menyuruhku jangan terburu-buru. Besoknya aku mendapat info kalau pengajuan ku di tunda 1 bulan lagi, bukan, maksudnya aku diputuskan berhenti dari perusahaan setelah genap 1 tahun sejak aku tidak masuk bekerja, dan 1 tahun itu akhir bulan depan. Jadi aku tidak perlu mengajukan surat yang aku buat kemarin. Oke setidaknya aku mendapat kepastian, Alhamdulillah sudah kudapatkan jawaban. Terima kasih Ya Allah jawabanMu sangat jelas.

---

Kali ini aku akan mencoba belajar menghapus anggapan bahwa bulan Maret adalah bulan yang tidak menguntungkan buatku. Iya karena beberapa kejadian yang tidak menyenangkan terjadi di bulan ini. Mengubah mindset kalau dibalik kejadian tidak menyenangkan akan ada banyak pembelajaran. Meyakini di balik kejadian tidak menyenangan akan ada kebahagiaan yang tidak kita ketahui. Dibalik kejadian tidak menyenangkan ada beberapa hal yang belum pernah aku temukan sebelumnya, ahh oke mungkin ini susah di mengerti, tetapi memang susah untuk di jelaskan. Untuk beberapa hal memang hanya bisa kita rasa, tidak untuk di jelaskan.

Beberapa tahun kebelakang aku mulai mengerti akan banyak hal. Tidak semua berakhir baik saat dipaksakan. Tidak semua hal akan terjadi sesuai keinginan. Akan ada banyak hal yang sebenarnya tidak kita mngerti tapi tu terjadi. Akan ada hal yang menurut kita baik tapi tidak menurut Sang Pencipta. Iya memang benar, kebanyakan kita hanya terlalu sok tau tentang hidup. Kita tidak benar-benar tau, kita hanya bisa berencana tapi hasilnya tetap Allah yang menentukan. Kita hanya perlu melewati, dan menjalani semua prosesnya.

Kini aku belajar 1 hal lagi, apapun yang menyangkut masa depan entah itu karir, jodoh dan sebagainya kita harus benar-benar memohon petunjuk kepadaNya Sang Pemilik Semesta, memohon untuk di tunjukkan mana yang terbaik menurut versiNya. TIdak akan menyesal nantinya jika semua sesuai bimbinganNya. Semoga istiqomah.

Oh iya, aku juga lebih menghargai banyak hal; waktu, udara, makanan, minuman, kebahagiaan berkumpul dengan keluarga, dan banyak hal selama aku dirumah. Hmm memang kita akan tahu hikmahnya setelah melalui prosesnya.

Di usia 25 tahun, kebanyakan temanku sudah menemukan kebahagiaannya, ya tentu saja tidak semua. Ada yang tidak aku ketahui dibalik kebahagiaan mereka, mungkin saja ujiannya lebih berat dari ujianku, mungkin saja ada banyak kesedihan yang sudah mereka lalui. Ya, aku tidak pernah tahu. Intinya di usiaku yang ke 25 aku benar-benar mengalami QLC (Quarter Life Crissis) tahun yang aku rasa sangat berbeda selama aku hidup, akhirnya aku mengerti apa artinya itu. Rasanya tidak bisa aku jelaskan.

Banyak sekali pelajaran yang tidak aku suka awalnya, dan bisa saja aku menghindar seperti pelajaran yang tidak aku sukai waktu sekolah dulu, tapi untuk pelajaran hidup ini aku tidak bisa menghindar. Aku mencoba belajar menerima, aku akan belajar melalui prosesnya, aku bersyukur untuk apa saja yang sudah terjadi, Alhamdulillaah..

Semoga Allah mudahkan untukmu yang sedang mengalami masa sulit, semoga Allah memberikan kesembuhan buatmu untuk yang sedang sakit, dan di setiap langkah semoga Allah selalu menjagamu, Aamiin..

Minggu, 10 Januari 2021

Resolusi

Tahun baru katanya..

Bagiku sama saja, apa bedanya?.. yang beda hanya angka di ujung tahunnya.

Alih-alih resolusi tahun baru, masih bisa diberikan kesempatan bernafas, beribadah, berkumpul dengan keluarga rasanya aku sudah sangat bersyukur.

Alih-alih mimpi yang harus diwujudkan, masih bisa diberikan kesempatan bekerja dengan keadaan begini rasanya kau sudah sangat bersyukur, sangat.

Satu dari sekian banyak hal yang aku inginkan, aku hanya ingin sembuh. Beraktivitas dengan normal, bisa bersujud, tidak lagi merepotkan orang tuaku. Rasanya hanya itu yang aku inginkan.

Aku hanya benci tidak bisa banyak membantu.

Aku hanya benci tidak banyak yang bisa kulakukan.

Aku hanya benci belum bisa aku membahagiakan orang tuaku, aku hanya merepotkan.

Apa aku banyak mengeluh? Hemm maaf yaa..

Untuk diri, terima kasih sudah berjuang, terima kasih sudah banyak membantu melewati hari yang mungkin berat. Terima kasih sudah mau bersabar, nikmati saja semua hal gak enak ini ya ini hanya sementara, kudengar kamu hebat alam melewati hal tidak menyenangkan. Allah yang akan mebantumu, jangan lelah berdoa ya, jangan pernah berhenti berharap. 

Never Give Up 😊